Langsung ke konten utama

Kudus Sang Juara untuk Indonesia

Kudus merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah yang terkecil diantara kabupaten lainnya dengan 1,31% bagian dari wilayah provinsi Jawa Tengah. Kota yang memiliki letak strategis karena berada di jalur pantura (pantai utara), dimana jalur pantura sebagai jantung transportasinya pulau Jawa dari Jakarta-Surabaya. Sehingga sulitnya transportasi tidak akan menjadi kendala bagi aparatur pemerintah ataupun masyarakatnya dalam menjalankan roda pemerintahan dan roda perekonomian.
     Dalam segi pemerintahan, Kota Kudus memiliki bentuk pemerintahan yang sama seperti kota lain di Jawa Tengah. Dimana dipimpin oleh Bupati yang memiliki garis koordinasi dengan DPRD serta aparatur pemerintah dibawahnya baik tingkat kota, kecamatan ataupun desa. Dengan pelaksaan yang sejalan sampai saat ini, dibuktikan dengan selalu terciptanya keamanan, kenyamanan,  tanpa kerusuhan baik antar masyarakat ataupun masyarakat dengan pemerintah.  Semua itu tidak akan lepas dari seorang pemimpin yang memimpin suatu daerah, dimana beliau Bupati Kota Kudus Bpk. H. MUSTOFA senantiasa selalu menjalin komunikasi secara langsung baik untuk jajaran dibawahnya maupun dengan masyarakat. Jika seorang pemimpin berkomunikasi secara langsung dengan jajaran bawahnya merupakan hal yang wajar, namun jika sang pemimpin berkomunikasi dengan masyarakatnya secara langsung merupakan suatu langkah yang baik sebagai panutan untuk seorang pemimpin. Langkah tersebut pernah diwujudkan melalui kerjasamanya dengan radio, salahsatunya dalam program “mikir kudus bareng kang Mus” yang disiarkan langsung oleh radio POP FM Kudus. Dimana dari program tersebut masyarakat bisa terhubung langsung dengan Bapak Bupati dan tentunya dapat menyuarakan aspirasinya secara langsung, baik dalam bentuk kritik maupun saran. Dari program itu Bapak Bupati juga menerima kunjungan langsung atas jawaban dari masyarakat yang kurang puas dari interaktif program tersebut, jika membutuhkan. Hal tersebut sebagai salah satu contoh terkecil dan pendorong terciptanya roda pemerintahan yang kian membaik dan sejalan untuk mewujudkan Kudus yang membangun.
Dalam segi perekonomian, Kudus memiliki roda perekonomian yang aktif secara merata baik dari bawah sampai atas serta merata baik bagi laki-laki maupun perempuan. Terciptanya perusahaan-perusahaan borjuis seperti PT. Djarum, PR. Sukun, PT Nojorono sebagai perusahaan besar dalam bidang industri rokoknya, PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) sebagai perusahaan dalam bidang teknologinya, PT. Pura Barutama sebagai perusahaan dibidang percetakan kertasnya, membuat Kudus kaya akan lapangan pekerjaan untuk masyarakatnya. Namun, dari kesekian besarnya perusahaan tersebut bukan hanya itu saja yang dimaksudkan penulis yang berpengaruh dalam perkembangan roda perekonomian di Kudus. Dari beberapa sumber yang didapatkan oleh penulis, baik media cetak, berita ataupun internet, Kudus pernah menjadi sorotan televisi nasional bahwa Kota Kudus Merupakan Kota Percontohan Proyek KUR. Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, di Jakarta, Selasa (3/3) 2015 melalui rapat koordinasi yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kementerian terkait, antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah(dikutip dari kompas, 4maret2015).

     KUR adalah Kredit Usaha Rakyat, sebuah proyek dari pemerintah pusat untuk masyarakat umum baik kecil sampai menengah untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya, yang kita sebut dengan UKM (Usaha Kecil Menengah). Dimana kita tahu saat ini Kota Kudus memiliki berbagai jenis UKM yang sangat berkembang, yang istilah lokal dikenal dengan UMKM. Dengan program KUR yang diprogramkan oleh pemerintah pusat, usahawan memanfaatkan program tersebut sebagai tambahan modal serta pelancar pendanaan dalam mengembangkan UKM yang dimilikinya. Pelaksanaan program tersebut dinilai pemerintah tepat sasaran untuk pengembangan UKM di Kota Kudus, sehingga UKM yang dimiliki menjadi lebih berkembang dan mempengaruhi perekonomian di dalam kota maupun luar kota sekalipun. Adapun UKM yang ada dan sedang berkembang di Kota Kudus tersebut antara lain; Usaha garment(tas dan baju), usaha kerajinan, usaha percetakan, usaha klontong, usaha tegel, usaha makanan dan minuman, usaha industri pembuatan gentheng dll. Karena keberadaan Usaha Kecil Menengah tersebut turut membangun perekonomian masyarakat Kudus dan sekitarnya, untuk itu penulis pada artikel ini lebih membahas peran UKM dalam pemanfaatan KUR sehingga menuju Kudus yang membangun sebagai Kota Percontohan.



Pandangan pemerintah pusat yang menetapkan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah tepat sasaran ternyata bertolakbelakang dengan pandangan Bapak Bupati Kudus. Dimana menurut beliau, “kurangnya akurasi validasi data menjadi penyebab penerimaan KUR belum tepat sasaran. Selain itu, bidang usaha yang memperoleh KUR adalah yang bankable, atau masih menggunakan agunan dan umumnya hanya bidang jasa dan perdagangan.”(dikutip dari detik finance 10/315). Berdasarkan pendapat beliau tersebut, Bapak Bupati Kudus lalu  memberikan solusi, supaya apa yang ditujukan oleh pemerintah bisa berjalan merata dan maksimal. Solusi yang ditetapkan oleh Bapak Bupati Kudus dan sudah dilaksanakan terhitung awal tahun 2015 saat ini adalah dengan mengganti program Kredit Usaha Rakyat (KUR)  menjadi Kredit Usaha Produktif (KUP). Dimana KUR yang rata-rata diperoleh para usahawan dibidang jasa atau perdagangan tersebut, kini harapannya setelah diterapkannya KUP dapat diperoleh pula bagi usahawan dari berbagai aspek yang turut serta dalam pembangun ekonomi. KUP yang diprogramkan pemerintah Kota Kudus ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu proses yang sederhana. Selain itu KUR sebelumnya memakai jaminan, namun KUP sekarang tanpa jaminan. KUR memiliki bunga hingga 12-22% pertahun, KUP hanya berbunga 6-18% pertahunnya. Karena itulah yang kemudian Bapak Presiden RI menunjuk Kota Kudus sebagai pilot project nasional program ini. Jika pelaksanaan di Kudus berhasil, maka program ini akan diluncurkan secara nasional. Dan Pilot Project atau proyek percontohan Kredit Usaha Produktif (KUP) diluncurkan pertama kalinya di Kabupaten Kudus.

Salah satu bank yang ditunjuk Pemkap Kudus dalam pelaksanaan program KUP, yaitu BPD (Bank Pembangunan Daerah). Untuk itu pada tanggal 3 November’15, Penulis melakukan wawancara kecil kepada salah satu pegawai Bank bagian Kredit Retail, Mas Sulton Hakim (panggilan dari saya). Diawal pelaksanaan program KUP, beliaulah yang menjalankan program tersebut hingga sampai kepada nasabah. Menurut beliau program KUP memang dirasa lebih efisien dan sempurna dalam pengembangan UKM di kota Kudus dibandingkan KUR. Dimana yang paling memiliki nilai lebih dan daya tarik dari KUP yaitu tidak menggunakan jaminan, seperti BPKB atau Sertifikat. Dan penerimaan pinjaman modal diberikan berdasarkan jenis usaha, omzet, dan jumlah pekerja. Pinjaman modal tersebut dipisahkan mulai dari 5juta(kartu merah), 10juta(kartu biru), 15juta(kartu hijau), dan 20juta(kartu silver) sesuai jenis perkembangan usaha yang dimiliki. Pencairan dana tersebutpun dirasa tidak begitu rumit, mulai dari pengajuan berkas kemudian dihubungkan kepada dinas oleh bank, survey kepada nasabah dari dinas dan bank, proses bank(pelayanan usaha, Bi Checking, Kemampuan bayar), sampai keputusan diterima atau tidaknya pengajuan pinjaman tersebut. Jika semua berjalan lancar atas kerjasama nasabah, bank, serta dinas terkait, dana pinjaman bisa cair dalam waktu tidak lebih 1 minggu. Jajaran pemda tersebut yang dimaksud adalah BAPPEDA, didalamnya beranggotakan lima dinas yang bertanggungjawab dan bekerjasama kepada bank dalam pelaksanaan KUP di kota Kudus. Kelima dinas tersebut yaitu Dinas UMKM, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, BAPERMAS, serta Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar. Bank hanya menyalurkan salah satu perwakilan dari masing-masing dinas yang akan mengadakan survey kepada calon nasabah.
Disini mengartikan bahwa cepat lambatnya proses peminjaman tergantung cepat lambat respon juga dari dinas terkait. Selama diputuskannya program ini untuk diterapkan dari awal sampai sekarang, pihak bank belum menemukan kendala berarti. Baik dari pelayanan dari pihak dinas maupun pembayaran dari nasabah. Program KUP di kota Kudus sampai saat ini, telah memiliki nasabah sekitar 550 nasabah di kota Kudus. Dalam satu bulan ini program tersebut telah diterapkan di kota lain seperti Kendal, Magelang, dan Rembang. Dimana dikota tersebut baru perintisan. Ini merupakan bukti bahwa program KUP yang dikonsep dan ditawarkan oleh Bapak Bupati Kudus telah berpengaruh di kota lain, serta secara jangka panjang program ini juga akan diterapkan serentak di kancah nasional. Amien ya Robbal’alamin. . .
Dari kebijakan dan keputusan yang diberlakukan di Kota Kudus tersebut mengantarkan Bupati kita tercinta, Bapak H. Mustofa berkesempatan untuk tampil di televisi nasional sebagai tamu undangan dan narasumber atas potensi yang dimiliki Kota Kudus. Potensi atas kekayaan yang ada didalamnya, baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya hingga mampu menciptakan, mengembangkan dan mensukseskan berbagai bidang Usaha Kecil Menengah (UKM). Sampai menginspirasi sang pemimpin untuk meluncurkan program Kredit Usaha Produktif (KUP) yang turut membantu pemerataan program pemerintah dalam mengembangkan usaha yang ada di Indonesia agar pelaksanaannya bisa dirasakan masyarakat secara merata. Itu merupakan salah satu langkah dan kebijakan pemerintah yang membanggakan untuk masyarakat Kudus.
Untuk mengapresiasi prestasi pemerintahan Kudus dan usaha masyarakat tersebut, panitia hari jadi kota Kudus menggelar Pameran UMKM Kudus EXPO pada tanggal 16 Oktober 2015 lalu, yang bertempatkan di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Acara tersebut merupakan rentetan agenda yang dibuat untuk memperingati hari ulang tahun Kota Kudus ke-466 kemarin. Tujuan dari acara tersebut adalah mempromosikan produk-produk unggulan UMKM yang dihasilkan kepada masyarakat lokal maupun luar daerah bahwa Kudus memiliki produk-produk unggulan yang layak ditampilkan kepada khalayak. Serta bagi usahawan sendiri juga diharapkan termotivasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sehingga produk unggulan yang ada di Kudus mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional. Dari acara tersebut, penulis juga baru mengetahui bahwa jenis UMKM serta produk yang dihasilkan masyarakat Kudus ternyata beranekaragam. Tercatat diinformasi bahwa jumlah UMKM di Kudus mencapai 12.000 yang tersebar di sembilan kecamatan. Dan dari acara Pameran Kudus Expo tersebut, penulis juga baru mengetahui potensi UMKM di kecamatan Jekulo sendiri, dimana di kecamatan Jekulo tersebut telah memproduksi bamper mobil secara mandiri.
Kota Kudus yang sangat strategis inilah, yang mampu mendongkrak daya pikir masyarakatnya untuk senantiasa membuat Kudus menjadi lebih strategis juga dalam kelangsungan perekonomiannya. Harus ada revolusi birokrasi agar selalu sejalan beriringan dengan minat masyarakat yang umumnya tak suka bertele-tele. Senantiasa mewujudkan perekonomian berbasis masyarakat melalui keanekaragaman UKM yang dimilikinya, dan akan berpengaruh pada kesuksesan dalam pembangunan Kota Kudus. Bersama dalam mengembangkan ke-strategisan yang dimiliki untuk Kudus Membangun sebagai kota percontohan di kancah nasional.
Dirgahayu kota Kudus ku yang ke-466, semoga semakin menginspirasi masyarakat lokal dan nasional dalam mengharumkan negara kita tercinta, Negara Indonesia..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menambahkan Plugin TextFX di notepad++

TextFX adalah plugin pada notepad++ yang digunakan untuk menyortir kata atau kalimat yang sama atau istilah kerenya duplikat data. Berikut saya share cara untuk menambahkan plugin TextFX, perhatikan langkah-langkah berikut! 1. install notepad++ dulu dengan mengunduh filenya disini 2. setelah diunduh kemudian install, setelah di install lalu buka menu Plugins>Plugin Manager>Show Plugin Manager  3. pada Plugin Manager, klik tab Available kemudia geser kebawah dan cari TextFx. klik centang lalu Install. 4. Berhasil, setelah itu restart program notepad++ sekian share dari saya semoga bermanfaat, silahkan bertanya dikolom komentar jika kurang paham. terimakasih

32 Dosa Suami terhadap Istri

KELUARGA diibaratkan seperti batu bata pertama dalam sebuah bangunan masyarakat. Apabila keluarga baik, maka masyarakat pun akan ikut menjadi baik dan sebaliknya jika keluarga rusak, maka masyarakat akan menjadi rusak pula. Oleh karena itu, Islam memberikan perhatian kepada urusan keluarga dengan perhatian yang sangat besar, sebagaimana Islam juga mengatur hal-hal yang dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut. Sangat fundamental dalam keluarga adalah perlakuan seorang suami terhadap istrinya. Bisa jadi juga berbuah dosa. Coba cek poin-poin di bawah ini. 1. Lalai Berbakti kepada orang tua setelah menikah 2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orang tua 3. Ragu dan buruk sangka kepada istri 4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri 5. Meremehkan kedudukan istri 6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri 7. Memakan Harta istri secara batil 8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya 9. Bersikap pelit

Tenggorokan Kering dan Sakit? Hati-hati! Bisa Jadi Itu Adalah Gejala Kanker Stadium Awal

Kamu harus perhatikan dengan baik! Kanker tenggorokan adalah salah satu kanker yang sering dijumpai pada kebanyakan orang, dan tentu saja hasil pengobatan kanker ini tergantung pada seberapa cepat kita menyadari tingkat keparahan kanker tersebut. Seorang ahli bedah mengatakan bahwa kanker yang didiagnosa pada 5 tahun pertama itu mempunyai tingkat kesembuhan sebesar 90%, tetapi sebaliknya, kanker yang baru diketahui setelah 5 tahun, hanya mempunyai tingkat kesembuhan sekitar 20-30% saja.  Kanker tenggorokan ini tumbuh dari sel Mesothelial yang berkembang pada selaput kerongkongan, dan karena faktor inilah yang akhirnya tumbuh menjadi kanker secara bertahap. Waktu yang diperlukan kanker ini untuk berkembang pada tenggorokan mencapai beberapa tahun lamanya, bahkan dari stadium awal hingga stadium menengah membutuhkan waktu sekitar satu tahun.  Gejala-gejala kanker tenggorokan stadium awal ini adalah sebagai berikut: 1. Merasa kesulitan ketika menelan; biasanya disebabkan oleh masuknya ma